Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk Islam terbesar di dunia. Mengapa? Indonesia memiliki jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia. Sementara itu, mayoritas penduduk Indonesia menganut agama Islam sebagai kepercayaan. Oleh karena itu, tak heran jika Indonesia keluar sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia.
Perkembangan agama Islam di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh agama dan kebudayaan Islam yang dibawa oleh para saudagar Muslim. Kebanyakan saudagar Muslim di Indonesia telah masuk ke Indonesia sejak abad ke-13 Masehi. Sebagian besar dari mereka datang dari Arab, Gujarat, Tiongkok, dan Persia. Mereka datang untuk berdagang di Indonesia melalui bandar pelabuhan yang saat itu menjadi pusat perekonomian Indonesia. Seperti yang telah diketahui, wilayah Indonesia yang terletak di tempat strategis membuat perekonomian Indonesia bergantung pada perdagangan yang ada di beberapa pelabuhan seperti selat Malaka, Sunda Kelapa, dll. Maka, tak heran jika ada banyak komunitas dan pemukiman yang dibangun di beberapa pesisir pelabuhan.
Hal inilah yang membuat banyak masyarakat pelabuhan menjadi salah satu komunitas yang terlebih dahulu memeluk agama Islam. Semakin banyak orang yang memeluk agama Islam memicu berdirinya beberapa kerajaan Islam di Indonesia. Kerajaan inilah yang kemudian membantu berkembang pesatnya agama Islam di Indonesia. Lantas, apa saja kerajaan Islam di Indonesia dan jejak peninggalan sejarah saat ini?
Kerajaan Islam yang Ada di Pulau Sumatera
Sumatera merupakan salah satu pulau terbesar di Indonesia. Letaknya yang berdekatan dengan Semenanjung Melayu dan dipisahkan oleh Selat Malaka membuat pulau ini telah menjadi pusat perdanganan di bumi nusantara. Maka, tak heran jika kerajaan Islam pertama ada di pulau Sumatera.
-
Kerajaan Perlak
Salah satu kerajaan Islam yang ada di Pulau Sumatera adalah Kerajaan Perlak yang berdiri pada tahun 840 hingga 1292 M. Kerajaan ini berdiri di salah satu wilayah Aceh Timur yang bernama Peureulak. Mengapa diberi nama Perlak? Salah satu pendapat mengatakan nama Perlak diambil dari kayu Perlak yang mudah ditemukan di wilayah tersebut. Nantinya, kayu tersebut akan digunakan dalam proses pembuatan kapal. Hal inilah yang menjadi salah satu daya tarik bagi para pedagang untuk datang ke Perlak. Sehingga, banyak pedagang dari luar negeri termasuk dari Arab, Gujarat, dan Persia yang kemudian singgah dan bertransaksi dengan para penduduk lokal. Hal inilah yang kemudian membuka jalan adanya penyebaran agama Islam dimana banyak para pedagang yang kemudian menikah dengan penduduk pribumi. Sehingga, muncullah komunitas Islam dengan asimilasi budaya yang cukup pesat dan melahirkan sebuah kerajaan Islam di Nusantara.
Kerajaan Perlak dipimpin oleh beberapa raja yang bergelar Sultan. Raja pertama dari Kerajaan Perlak adalah Sultan Alaidin Sayyid Maulana Aziz Syah. Sementara itu, raja terakhir dari Kerajaan Perlak adalah Sultan Muhammad Amir Syah. Saat ini, ada beberapa peninggalan dan jejak sejarah Perlak dapat ditemukan dengan adanya beberapa makam yang masih tersisa hingga kini yaitu makam Raja Benoa dan terletak di pinggir Sungai Trenggulon.
-
Kerajaan Samudra Pasai
Kerajaan Islam di nusantara lain yang terdapat di pulau Sumatera adalah Kerajaan Samudra Pasai. Berdirinya Kerajaan Samudra Pasai tidak terlepas dari pengaruh Kerajaan Perlak. Hal ini dikarenakan raja pertama dari Samudra Pasai, Sultan Malik As Saleh, merupakan menantu dari raja terakhir Kerajaan Perlak, Sultan Muhammad Amir Syah. Sehingga, hubungan kekerabatan dari dua kerajaan ini tidak bisa dipisahkan. Kerajaan Samudra Pasai berdiri pada tahun 1267 Masehi. Lokasinya ada di Kabupaten Lhokseumawe. Kerajaan Samudra Pasai dikenal sebagai salah kerajaan yang menjadi pusat perdagangan bagi saudagar dari luar negeri seperti Arab, Persia, Gujarat, dan Tiongkok. Maka tak heran jika penyebaran agama Islam di Indonesia semakin pesat. Akan tetapi, karena adanya perebutan kekuasaan serta serangan dari Portugis, Kerajaan Samudra Pasai mengalami keruntuhan pada tahun 1521 M. Saat ini, salah satu bukti peninggalannya adalah mata uang emas murni atau dirham yang dikeluarkan pada zaman Sultan Malik At Tahir.
Kerajaan Islam di Pulau Jawa
Selain di Sumatera, Islam juga sangat berkembang pesat di Pulau Jawa. Hal ini dapat dilihat dari mayoritas penduduk di Pulau Jawa beragama Islam. Selain itu, ada banyak kerajaan Islam yang ada di Pulau Jawa dan telah meninggalkan beberapa peninggalan sejarah yang bisa dilihat hingga kini.
-
Kerajaan Demak
Kerajaan Demak merupakan kerajaan Islam pertama yang ada di Pulau Jawa. Raja pertamanya adalah Raden Patah dan berdiri mulai dari dari tahun 1478 hingga 1554 M. Salah satu bukti peninggalan Kerajaan Demak adalah Masjid Agung Demak yang masih berdiri kokoh sampai saat ini. Namun, Kerajaan ini mengalami keruntuhan pada tahun 1554 akibat adanya pemberontakan yang dilakukan oleh Jaka Tingkir.
-
Kerajaan Mataram Islam
Kerajaan Mataram Islam didirikan pada 1558 M dan raja pertama adalah Raden Mas Sutawijaya. Sementara itu, kejayaan Kerajaan Mataram Islam dicapai pada saat pemerintahan Sultan Agung Hanyakrakusuma. Kemudian, Kerajaan Mataram Islam dibagi menjadi dua berdasarkan perjanjian Giyanti menjadi Kesultanan Ngayogyakarta dan Kasunanan Surakarta yang sampai saat ini masih berdiri.